Kamis, 18 Desember 2014

Tidak Melihat Materi Untuk Seorang Sahabat

Selamat Malam teman teman,
Ini adalah cerpen pertama gue, gua gak tau persis kapan gue nulis ini cerpen ,
mungkin sudah sekitar setahun lalu. Karena ini adalah cerpen pertama gue tokoh utamananya juga gue , oke langsung aja ya,  Selamat Membaca :)


Tidak Melihat Materi Untuk Seorang Sahabat

Stella adalah sahabat dari Putera sejak Sekolah Dasar (SD) dulu, hingga sekarang mereka sudah duduk di bangku kelas 3 SMA, Stella dan Putera selalu menghabisi hari-harinya bersama untuk bermain bersama, mereka sudah seperti roda sepeda depan dan belakang yang selalu kejar kejaran, tetapi mereka berdua memang masih tidak memikirkan tentang asmara dulu, walau teman-teman nya yang lain sudah memiliki pacar, di tambah lagi Stella dan Putera memiliki banyak perbedaan, Stella adalah anak tunggal dari keluarga besar yang humoris dan bisa di bilang memiliki derajat ekonomi yang tinggi, berbanding terbalik dengan Putera, ia adalah anak dari keluarga yang sudah berantakan ayah dan ibunya sudah cerai 3 tahun lalu, sekarang Putera hidup bersama ibunya di gubuk kecil miliknya.
Hal itulah yang membuat keluarga Stella Enggan membiarkan Stella untuk terlalu dekat dengan Putera, ayah dan ibunya sangat tidak mau jika nanti Putera lah yang menjadi Jodoh dari putri tercintanya itu, tetapi Stella sudah sangat dekat dengan Putera walau Putera juga Tidak jarang untuk memutuskan persahabatan mereka karena menyadari bahwa ia sangat berbeda dengan sahabatnya Stella, tetapi Stella tidak menghiraukannya, semangkin hari Stella semangkiin dekat dengan sahabatnya itu. Suatu pagi Stella hendak pergi sekolah,
Ibu.... aku sekarang udah mau berangkat , aku pergi sekolah dulu yah bu,,!! Teriak Stella sedang memakai sepatu di teras rumahnya, Iyahh hati-hati di jalan ya nak, dan inget kata ibu, kamu kalo udah pulang gausah mampir ke rumah Putera lagi, nanti kamu ketularan penyakit lagi di sana ,Sahut ibu Stella Yang sedang memberes-bereskan meja makan, Tanpa menjawab Stella langsung mengambil sepedanya dan seperti biasa , Stella akan ke rumah putera dulu untuk pergi sekolah bareng karena jarak sekolah mereka cukup jauh dan gamungkin Stella membiarkan sahabatnya itu untuk berangkat sekolah jalan kaki.
Sampai di depan rumah Putera ternyata Stella tidak perlu memanggil putera karena putera telah menunggu sejak tadi di depan rumahnya,
heyy M”f yahh ,, kamu udah lama nunggunya ?,kata stella sambil menggengam Rem sepedanya,
Ga’ papa kok,, aku juga barusan kelar make sepatunya sahut Putera,
Yaudahh,,, yukk berangkat sekarang,
oke,,, aku pamit dulu yah,, sambil masuk ke dalam rumah untuk pamit pada ibunya,,
Yukk berangkat ,,kata putera setelah pamitan,,

Di Perjalanan,
Stella ,,, ?? iyahh..? kenapa put ..? , aku boleh nanya gak..? kata putera,
iyahh boleh kok ,tanya ajah,, sahut Stella dgan irama becanda,,
Emang Kamu gak malu yahh temenan sama aku..? aku kan anak orang miskin,aku beda sama kamu, apalagi keluarga kamu kan juga ga begitu suka dengan aku ,, Stella terkejut mendengar pekataan Sahabatnya itu , dan lantas menjawab , Ya enggak la put, kamu itu baikk banget lagi sama aku, aku ga bakalan malu dan menyesal , malah aku seneng banget punya sahabat kayak kamu ,, jwab Stella,, Putera lega mendengar jawaban dari Stella, Syukurr la kalau begitu , sambung Putera ., dan tak terasa mereka udah sampai di jalan depan sekolahnya.
Di kelas mereka memang tidak duduk sebangku karena di kelas mereka ada peraturan bahwa cwe ga boleh duduk sebangku dengan Cwo, .
Masuklah Pak Agus selaku guru Bahasa Indonesia,setelah memberi salam ,
Selamat pagi anak2.?? ,, pagi pakk ,jawab anak2 serempak,,
Hari ini kita Ulangankan,,kan?? Tegas pak Agus,,
Stella terkejut karena dia sangat tidak memiliki persiapan apapun untuk mengikuti ulangan yang di beri pak Agus nanti,, Sedangkan Putera tentunya sudah sangat siap, karena Putera ialah siswa yang sangat tertib, dan ga mungkin dia lupa bahwa Pak agus akan memberikan ulangan pada pagi itu.
Soal di bagikan,, dan semua siswa dan siswi sudah menerima lembaran Soal yang di bagikan pak Agus, -SELAMAT BEKERJA- sambung Pak Agus sambil menuju meja guru.
Stella tentu kebingungan melihat soal2 yang ada di lembaran itu, lalu Stella Menoleh ke arah Putera,, Put, aku minta jawaban kamu donkk,, suara bisik Stella, ,, Putera hanya Tersenyum dan memberi kode “OK” ke Stella,, karena tidak mungkin juga Putera menolak permintaan sahabatnya itu.
Pak agus menegaskan bahwa Waktu mengerjakan soal tinggal 25 menit lagi,, Stella semangkin kbinggungan,, karena Putera belum juga sesesai menuliskan jawaban di selembar kertas untuk di berikan ke stella, 5 menit kemudian,, Putera telah selesai menuliskan jawabnya di selembar kertas dan hendak memnberikan ny ke Sttela,,
Stella,, ?? ini,,,?? Sambil melempar selembar kertas yg telah di genggam dan menjadi seperti bola, Sayang,, Nasib mereka malang pagi itu, Pak Agus rupanya Melihat tindakan mereka,, karena tidak dapat memberikan alasan yang logis, mereka berdua terpaksa du suruh keluar oleh pak agus.
Di luar kelas ,Putera tampak sedih, karena usaha nya belajar semalaman di akhiri dgan hal menyedihkan seperti ini. Stella membuka percakapan, Put,,? Maaf yah..? gara2 akku kamu juga ikut keluar , aku ga ada maksud, ,, Sudahlah udah gada gunanya kita sedih sedihan, semuanya sudah terjadi,, lagian ini bukan salah kamu kok, jawab Putera. Yaudah, put kemaren kan aku pergi liburan ke singapore, ,, jelas Stella,,,
iyahh emang ny kenapa..?? hehe .. jwab putera,,
aku ada hadiah lohh buat kamu putt..!!
Ouwhh yahh,,, apa itu,, jawab putera dgan Penasaran apa yg ingin Stella berikan kepadanya,
Ini untuk kamu,,, kata Stella sambil memberikan sebuah PIN yg bertuliskan “ Stella ,Putera untuk Selamanya” itu sengaja aku beli untuk kamu, agar kamu ga lupa sama aku put,, jelas Stella,,
Ouwhh Kerenn sekali,, makasih yahh stella,, sambil Meng-Kecup kening Stella, dengan prasaan polos, Stella Kaget dan hanya bisa tersenyum dan menjawab, Iyahh sama-sama put,, Sekali lagi aku minta maaf yah Yang di kelas itu,,..
Iyahh gapapa kok ,, kata Putera,

Di waktu bersamaan Pak Dendy Guru Fisika, memanggil Putera untuk ke ruang guru,, , dgan Wajah yang bercampur antara rasa takut dan penasaran, Putera ikut dengan pak Dendy ke ruang guru dan berkata pada Stella,, Hey ,, aku pergi bntar yahh,, do’a in yahh,, ,, sampai di ruang guru ternyata Putera mendapat Telepon , ntah dari siapa...! Putera langsung menempelkan ganggang telepon di telinganya...
Assalamualaikum nak putera,, Putera sangat mengenali suara itu, dan ternyata suara tetangga nya,,
Wa’alaikum salam ,, ada apa bu’ kok sampe nelepon k sekolah..? jawab putera penuh penasaran..?
Kamu cepat pulang yahh nak..!! IBU kamu sedang sakit berat sekarang,, jelas Bu Tuti tetangganya,, mendengar itu , air mata putera mulai menetes,, dan
Melepaskan Telepon dan izin pamit pada ibu bapak guru untuk pulang, putera langsung berlari menuju angkutan umum , Sesampainya di rumah,, Putera semangkin terpukul karena ia melihat sudah ramai orang di rumahnya,, Melihat itu Putera berlari masuk ke rumahnya dan dia melihat Ibu nya telah terbaring pucat di tempat tidurnya,, Ibbuuuu,,, katanya sambil meneteskan air matanya yanng sudah tidak terbendung lagi,,,,
Puuuu uu tee raa,,, kata ibunya ter senda senda,,
Iyahh bu,, kata putera,, .. sambil memegang tangan ibunya yq telah dingin itu,,
Inggaa t ttt yaa nakkk ,,, kaaaa mmuu haa ruuss jaaa diii oraa nng yaanggg suukkssees ,, kata Ibunya,,,
Putera mencoba mengoreksi suara ibunyaa,,, dan menjawab,,, Iyaahhh bu,, putera janji akan jadi orang yg sukses nantinya. Dan Ibunyapun menghembuskan nafas terakhirnya ,,, Putera pun semangkin sedihh dann,,, berkata,,, ibbbuuuu,,,, ...
Sementara itu Stella baru tau kabarnya bahwa ibu Putera telas tiada dari temen Putera di sekolah,,
....
Waktu terus berjalan,, hari demi hari bulan demi bulan,,, Ujian ,, dan kini sudah tiba,, hari kelulusan untuk Putera dan Stella, .. dan tentunya Mereka berdua lulus...

Pulang dari menerima kelulusan mereka berdua menyempatkan untuk jalan2 sebentar,, menggunakan Sepeda Stella,, mereka berhenti di sebuah pohon rindang ..
Stella..?. kamu tau kan sekarang aku sudah tidak punya siapa siapa lagi,,, yang aku punya hanyalah kamu, dan aku mau kamu tidak akan ninggalin aku,, kata Putera dan lagi2 ia meneteskan air mata,, Stella sahabatnya pun terharu mendengarnya,, iyah hanya menjawab,, iyahh,, aku ga akan ninggalin kamu kok put,, aku sayang sama kamu,, sambil memeluk erat sahabatnya itu,, .

Keesokan harinya, Putera ingin main kerumah Stella, walau dia tau kalau di sana ia akan mendapat caci maki dari keluarga Stella , setelah Putera sampai di rumah Stella , rumah Stella tampak sepi sekali, hanya tampak sepeda stella di depan rumahnya, dan Putera pun menghampirinya, dan ia melihat Di dalam keranjang sepeda Stella, selembar Surat, yg di dalamnya berisikan “ Putera,,??maafin akku yah, Mulai saat ini, aku udah gabisa temenin kamu di sekolah , aku gabisa temenin kamu di rumah ,aku gabisa temenin kamu jalan-jalan lagi, karena aku harus melanjutkan pendidikanku di Singapore, ini semua kemauan keluargaku, dan mungkin aku tidak akan balik lagi ke Indonesia,, Putera..? besok kamu Ulang tahun kan..? Happy Birtday yah,, semoga kamu bisa jadi yg terbaik, jangan pernah lupakan aku yah,, karena aku ga mungkin lupa sama kamu. Dan sebagai hadiah Ulang Tahun mu,, aku akan memberikan Sepeda ini kepadamu, tolong jaga baik2 yahh,, aku tidak pernah jauh dari kamu, jaraklah yang memisahkan kita , aku akan kangen kamu sahabatku, aku sayang sama kamu” Membaca itu Putera kembali meneteskan air matanya,, dan berkata,, aku juga akan kangen kamu Stella,,, .

Setelah itu, Putera langsung pulang dengan menggunakan sepeda sahabatnya yang penuh dengan kenangan itu, di jalan pulang ia bertemu dengan gurunya Pak Agus Guru Bhasa Indonesia sekaligus kepala sekolah di Sekolahnya,,, Pak agus meminta Putera untuk datang ke sekolah besok, karena ada hal penting yang ingin di bicarakan oleh pihak sekolah kepadanya.
Keesokan harinya ia pergi ke sekolah untuk menemui Pak Agus.

Di Sekolah.
ternyata tidak hanya Pak Agus yang ia temui , tetapi semua guru yg pernah mengajarnya selama 3 tahun d SMA .
Begini Putera, kami selaku Dewan Guru mengucapkan selamat kepada kamu karena kamu berhak mendapatkan Beasiswa Siswa berprestaasi, dan kamu berhak mendapatkan pendidikan lanjut di Singapore. Mendengar itu, Putera menangis dan berterimakasih kepada semua dewan guru yang ad di sana.

Hari demi hari, minggu,bulan dan Tahun, ,,Putera berada di singapore, dan suatu hari di Sebuah MALL di singapore,, Putera melihat seraut wajah yang tak asing di matanya,, siapa dia ..? dalam hati Putera..? dan ternyata seraut wajah itu ialah sahabat Lamanya Stella,, ia melihat Stella sedang bersama Ibunya, dan Putera menghampiri Ibu dan anak yg memang ia kenal sejak berapa tahun lalu, ..
Putera..?? masih ingat kan sama aku..? kata Stella, ,,pada saat itu juga Stella masih melihat PIN yg di berikannya kepada putera pada saat mereka di keluarkan dari kelas oleh pak Agus, PIN itu di pasang putera di Tas Hitamnya.
Belum sempat Putera menjawab prtanyaan Stella, ,, ternyata Ibu Stella yang lebih dulu bicara,,,
Putera,,? Sekarang Stella sudah Menikah,, dan harus kamu ketahui Gaji Suami Stella itu 20 Juta Perbulan, besar kan..? dan dia sekarang sedang ke belakang sebentar.. Jelas ibu Stella dgan irama menyinggung Putera.
mendengar itu Putera tiba2 sedih, karena sbnarnya Putera juga mmliki rasa suka trhadap Stella,dan Putera hanya tersenyum menanggapi prkataan ibu Stella,,, sedangkan Stella hanya tertunduk dan menangis,,
dan tak Lama Suami Stella hadir diantara mereka,, Nahh Putera? ini dia Suami Stella, kata Ibu Stella,, ...... ,,, .,, Mengejutkan Sepertinya Suami Stella Mengenali Putera ,, dan Berkata : Boss..! sedang apa boss di sni, perkenalkan bos,, ini keluarga saya,, dan kenalin juga ma,, ini bos saya, kata Suami Stella Bicara kpada Putera dan Ibu Stella. Stella Sperti tidak prcaya, bahwa Slama ini Suaminya bekerja di Perusahaan milik sahabat nya dulu yang bukanlah siapa-siapa. Stella skrang mulai tersenyum, Sedangkan Ibu stella terbakar Rasa Malu pada dirinya sendiri, karena slama ini dia selalu merendahkan Putera..

~SELESAI~

0 komentar:

 
;