Selamat Malam teman teman,
Ini adalah cerpen pertama gue, gua gak tau persis kapan gue nulis ini cerpen ,
mungkin sudah sekitar setahun lalu. Karena ini adalah cerpen pertama gue tokoh utamananya juga gue , oke langsung aja ya, Selamat Membaca :)
Tidak Melihat Materi Untuk Seorang Sahabat
Stella adalah sahabat dari Putera sejak Sekolah Dasar (SD) dulu,
hingga sekarang mereka sudah duduk di bangku kelas 3 SMA, Stella dan
Putera selalu menghabisi hari-harinya bersama untuk bermain bersama,
mereka sudah seperti roda sepeda depan dan belakang yang selalu kejar
kejaran, tetapi mereka berdua memang masih tidak memikirkan tentang
asmara dulu, walau teman-teman nya yang lain sudah memiliki pacar, di
tambah lagi Stella dan Putera memiliki banyak perbedaan, Stella adalah
anak tunggal dari keluarga besar yang humoris dan bisa di bilang
memiliki derajat ekonomi yang tinggi, berbanding terbalik dengan
Putera, ia adalah anak dari keluarga yang sudah berantakan ayah dan
ibunya sudah cerai 3 tahun lalu, sekarang Putera hidup bersama ibunya
di gubuk kecil miliknya.
Hal itulah yang membuat keluarga Stella
Enggan membiarkan Stella untuk terlalu dekat dengan Putera, ayah dan
ibunya sangat tidak mau jika nanti Putera lah yang menjadi Jodoh dari
putri tercintanya itu, tetapi Stella sudah sangat dekat dengan Putera
walau Putera juga Tidak jarang untuk memutuskan persahabatan mereka
karena menyadari bahwa ia sangat berbeda dengan sahabatnya Stella,
tetapi Stella tidak menghiraukannya, semangkin hari Stella semangkiin
dekat dengan sahabatnya itu. Suatu pagi Stella hendak pergi sekolah,
Ibu....
aku sekarang udah mau berangkat , aku pergi sekolah dulu yah bu,,!!
Teriak Stella sedang memakai sepatu di teras rumahnya, Iyahh hati-hati
di jalan ya nak, dan inget kata ibu, kamu kalo udah pulang gausah
mampir ke rumah Putera lagi, nanti kamu ketularan penyakit lagi di sana
,Sahut ibu Stella Yang sedang memberes-bereskan meja makan, Tanpa
menjawab Stella langsung mengambil sepedanya dan seperti biasa , Stella
akan ke rumah putera dulu untuk pergi sekolah bareng karena jarak
sekolah mereka cukup jauh dan gamungkin Stella membiarkan sahabatnya
itu untuk berangkat sekolah jalan kaki.
Sampai di depan rumah
Putera ternyata Stella tidak perlu memanggil putera karena putera telah
menunggu sejak tadi di depan rumahnya,
heyy M”f yahh ,, kamu udah lama nunggunya ?,kata stella sambil menggengam Rem sepedanya,
Ga’ papa kok,, aku juga barusan kelar make sepatunya sahut Putera,
Yaudahh,,, yukk berangkat sekarang,
oke,,, aku pamit dulu yah,, sambil masuk ke dalam rumah untuk pamit pada ibunya,,
Yukk berangkat ,,kata putera setelah pamitan,,
Di Perjalanan,
Stella ,,, ?? iyahh..? kenapa put ..? , aku boleh nanya gak..? kata putera,
iyahh boleh kok ,tanya ajah,, sahut Stella dgan irama becanda,,
Emang
Kamu gak malu yahh temenan sama aku..? aku kan anak orang miskin,aku
beda sama kamu, apalagi keluarga kamu kan juga ga begitu suka dengan
aku ,, Stella terkejut mendengar pekataan Sahabatnya itu , dan lantas
menjawab , Ya enggak la put, kamu itu baikk banget lagi sama aku, aku
ga bakalan malu dan menyesal , malah aku seneng banget punya sahabat
kayak kamu ,, jwab Stella,, Putera lega mendengar jawaban dari Stella,
Syukurr la kalau begitu , sambung Putera ., dan tak terasa mereka
udah sampai di jalan depan sekolahnya.
Di kelas mereka memang
tidak duduk sebangku karena di kelas mereka ada peraturan bahwa cwe ga
boleh duduk sebangku dengan Cwo, .
Masuklah Pak Agus selaku guru Bahasa Indonesia,setelah memberi salam ,
Selamat pagi anak2.?? ,, pagi pakk ,jawab anak2 serempak,,
Hari ini kita Ulangankan,,kan?? Tegas pak Agus,,
Stella
terkejut karena dia sangat tidak memiliki persiapan apapun untuk
mengikuti ulangan yang di beri pak Agus nanti,, Sedangkan Putera
tentunya sudah sangat siap, karena Putera ialah siswa yang sangat
tertib, dan ga mungkin dia lupa bahwa Pak agus akan memberikan ulangan
pada pagi itu.
Soal di bagikan,, dan semua siswa dan siswi sudah
menerima lembaran Soal yang di bagikan pak Agus, -SELAMAT BEKERJA-
sambung Pak Agus sambil menuju meja guru.
Stella tentu kebingungan
melihat soal2 yang ada di lembaran itu, lalu Stella Menoleh ke arah
Putera,, Put, aku minta jawaban kamu donkk,, suara bisik Stella, ,,
Putera hanya Tersenyum dan memberi kode “OK” ke Stella,, karena tidak
mungkin juga Putera menolak permintaan sahabatnya itu.
Pak agus
menegaskan bahwa Waktu mengerjakan soal tinggal 25 menit lagi,, Stella
semangkin kbinggungan,, karena Putera belum juga sesesai menuliskan
jawaban di selembar kertas untuk di berikan ke stella, 5 menit
kemudian,, Putera telah selesai menuliskan jawabnya di selembar kertas
dan hendak memnberikan ny ke Sttela,,
Stella,, ?? ini,,,??
Sambil melempar selembar kertas yg telah di genggam dan menjadi seperti
bola, Sayang,, Nasib mereka malang pagi itu, Pak Agus rupanya Melihat
tindakan mereka,, karena tidak dapat memberikan alasan yang logis,
mereka berdua terpaksa du suruh keluar oleh pak agus.
Di luar
kelas ,Putera tampak sedih, karena usaha nya belajar semalaman di
akhiri dgan hal menyedihkan seperti ini. Stella membuka percakapan,
Put,,? Maaf yah..? gara2 akku kamu juga ikut keluar , aku ga ada
maksud, ,, Sudahlah udah gada gunanya kita sedih sedihan, semuanya
sudah terjadi,, lagian ini bukan salah kamu kok, jawab Putera. Yaudah,
put kemaren kan aku pergi liburan ke singapore, ,, jelas Stella,,,
iyahh emang ny kenapa..?? hehe .. jwab putera,,
aku ada hadiah lohh buat kamu putt..!!
Ouwhh yahh,,, apa itu,, jawab putera dgan Penasaran apa yg ingin Stella berikan kepadanya,
Ini
untuk kamu,,, kata Stella sambil memberikan sebuah PIN yg bertuliskan “
Stella ,Putera untuk Selamanya” itu sengaja aku beli untuk kamu, agar
kamu ga lupa sama aku put,, jelas Stella,,
Ouwhh Kerenn
sekali,, makasih yahh stella,, sambil Meng-Kecup kening Stella, dengan
prasaan polos, Stella Kaget dan hanya bisa tersenyum dan menjawab,
Iyahh sama-sama put,, Sekali lagi aku minta maaf yah Yang di kelas
itu,,..
Iyahh gapapa kok ,, kata Putera,
Di waktu
bersamaan Pak Dendy Guru Fisika, memanggil Putera untuk ke ruang guru,,
, dgan Wajah yang bercampur antara rasa takut dan penasaran, Putera
ikut dengan pak Dendy ke ruang guru dan berkata pada Stella,, Hey ,,
aku pergi bntar yahh,, do’a in yahh,, ,, sampai di ruang guru
ternyata Putera mendapat Telepon , ntah dari siapa...! Putera langsung
menempelkan ganggang telepon di telinganya...
Assalamualaikum nak putera,, Putera sangat mengenali suara itu, dan ternyata suara tetangga nya,,
Wa’alaikum salam ,, ada apa bu’ kok sampe nelepon k sekolah..? jawab putera penuh penasaran..?
Kamu
cepat pulang yahh nak..!! IBU kamu sedang sakit berat sekarang,, jelas
Bu Tuti tetangganya,, mendengar itu , air mata putera mulai menetes,,
dan
Melepaskan Telepon dan izin pamit pada ibu bapak guru untuk
pulang, putera langsung berlari menuju angkutan umum , Sesampainya di
rumah,, Putera semangkin terpukul karena ia melihat sudah ramai orang
di rumahnya,, Melihat itu Putera berlari masuk ke rumahnya dan dia
melihat Ibu nya telah terbaring pucat di tempat tidurnya,,
Ibbuuuu,,, katanya sambil meneteskan air matanya yanng sudah tidak
terbendung lagi,,,,
Puuuu uu tee raa,,, kata ibunya ter senda senda,,
Iyahh bu,, kata putera,, .. sambil memegang tangan ibunya yq telah dingin itu,,
Inggaa t ttt yaa nakkk ,,, kaaaa mmuu haa ruuss jaaa diii oraa nng yaanggg suukkssees ,, kata Ibunya,,,
Putera
mencoba mengoreksi suara ibunyaa,,, dan menjawab,,, Iyaahhh bu,,
putera janji akan jadi orang yg sukses nantinya. Dan Ibunyapun
menghembuskan nafas terakhirnya ,,, Putera pun semangkin sedihh
dann,,, berkata,,, ibbbuuuu,,,, ...
Sementara itu Stella baru tau kabarnya bahwa ibu Putera telas tiada dari temen Putera di sekolah,,
....
Waktu
terus berjalan,, hari demi hari bulan demi bulan,,, Ujian ,, dan
kini sudah tiba,, hari kelulusan untuk Putera dan Stella, .. dan
tentunya Mereka berdua lulus...
Pulang dari menerima
kelulusan mereka berdua menyempatkan untuk jalan2 sebentar,,
menggunakan Sepeda Stella,, mereka berhenti di sebuah pohon rindang ..
Stella..?.
kamu tau kan sekarang aku sudah tidak punya siapa siapa lagi,,, yang
aku punya hanyalah kamu, dan aku mau kamu tidak akan ninggalin aku,,
kata Putera dan lagi2 ia meneteskan air mata,, Stella sahabatnya pun
terharu mendengarnya,, iyah hanya menjawab,, iyahh,, aku ga akan
ninggalin kamu kok put,, aku sayang sama kamu,, sambil memeluk erat
sahabatnya itu,, .
Keesokan harinya, Putera ingin main
kerumah Stella, walau dia tau kalau di sana ia akan mendapat caci maki
dari keluarga Stella , setelah Putera sampai di rumah Stella , rumah
Stella tampak sepi sekali, hanya tampak sepeda stella di depan
rumahnya, dan Putera pun menghampirinya, dan ia melihat Di dalam
keranjang sepeda Stella, selembar Surat, yg di dalamnya berisikan “
Putera,,??maafin akku yah, Mulai saat ini, aku udah gabisa temenin
kamu di sekolah , aku gabisa temenin kamu di rumah ,aku gabisa temenin
kamu jalan-jalan lagi, karena aku harus melanjutkan pendidikanku di
Singapore, ini semua kemauan keluargaku, dan mungkin aku tidak akan
balik lagi ke Indonesia,, Putera..? besok kamu Ulang tahun kan..? Happy
Birtday yah,, semoga kamu bisa jadi yg terbaik, jangan pernah lupakan
aku yah,, karena aku ga mungkin lupa sama kamu. Dan sebagai hadiah
Ulang Tahun mu,, aku akan memberikan Sepeda ini kepadamu, tolong jaga
baik2 yahh,, aku tidak pernah jauh dari kamu, jaraklah yang memisahkan
kita , aku akan kangen kamu sahabatku, aku sayang sama kamu” Membaca
itu Putera kembali meneteskan air matanya,, dan berkata,, aku juga akan
kangen kamu Stella,,, .
Setelah itu, Putera langsung
pulang dengan menggunakan sepeda sahabatnya yang penuh dengan kenangan
itu, di jalan pulang ia bertemu dengan gurunya Pak Agus Guru Bhasa
Indonesia sekaligus kepala sekolah di Sekolahnya,,, Pak agus meminta
Putera untuk datang ke sekolah besok, karena ada hal penting yang ingin
di bicarakan oleh pihak sekolah kepadanya.
Keesokan harinya ia pergi ke sekolah untuk menemui Pak Agus.
Di Sekolah.
ternyata tidak hanya Pak Agus yang ia temui , tetapi semua guru yg pernah mengajarnya selama 3 tahun d SMA .
Begini
Putera, kami selaku Dewan Guru mengucapkan selamat kepada kamu karena
kamu berhak mendapatkan Beasiswa Siswa berprestaasi, dan kamu berhak
mendapatkan pendidikan lanjut di Singapore. Mendengar itu, Putera
menangis dan berterimakasih kepada semua dewan guru yang ad di sana.
Hari
demi hari, minggu,bulan dan Tahun, ,,Putera berada di singapore, dan
suatu hari di Sebuah MALL di singapore,, Putera melihat seraut wajah
yang tak asing di matanya,, siapa dia ..? dalam hati Putera..? dan
ternyata seraut wajah itu ialah sahabat Lamanya Stella,, ia melihat
Stella sedang bersama Ibunya, dan Putera menghampiri Ibu dan anak yg
memang ia kenal sejak berapa tahun lalu, ..
Putera..?? masih
ingat kan sama aku..? kata Stella, ,,pada saat itu juga Stella masih
melihat PIN yg di berikannya kepada putera pada saat mereka di
keluarkan dari kelas oleh pak Agus, PIN itu di pasang putera di Tas
Hitamnya.
Belum sempat Putera menjawab prtanyaan Stella, ,, ternyata Ibu Stella yang lebih dulu bicara,,,
Putera,,?
Sekarang Stella sudah Menikah,, dan harus kamu ketahui Gaji Suami
Stella itu 20 Juta Perbulan, besar kan..? dan dia sekarang sedang ke
belakang sebentar.. Jelas ibu Stella dgan irama menyinggung Putera.
mendengar
itu Putera tiba2 sedih, karena sbnarnya Putera juga mmliki rasa suka
trhadap Stella,dan Putera hanya tersenyum menanggapi prkataan ibu
Stella,,, sedangkan Stella hanya tertunduk dan menangis,,
dan tak
Lama Suami Stella hadir diantara mereka,, Nahh Putera? ini dia
Suami Stella, kata Ibu Stella,, ...... ,,, .,, Mengejutkan
Sepertinya Suami Stella Mengenali Putera ,, dan Berkata : Boss..!
sedang apa boss di sni, perkenalkan bos,, ini keluarga saya,, dan
kenalin juga ma,, ini bos saya, kata Suami Stella Bicara kpada Putera
dan Ibu Stella. Stella Sperti tidak prcaya, bahwa Slama ini Suaminya
bekerja di Perusahaan milik sahabat nya dulu yang bukanlah siapa-siapa.
Stella skrang mulai tersenyum, Sedangkan Ibu stella terbakar Rasa Malu
pada dirinya sendiri, karena slama ini dia selalu merendahkan Putera..
~SELESAI~